Skip to content

Corners

Pelatihan Penulisan Akademik “Logic, Framework and Tools”

  • by

Pelatihan Penulisan Akademik “Logic, Framework and Tools”

Minggu (28/04/2024), Lembaga CORNERS (Centre of Social Research, Innovation, Empowerment and Partnership) melaksanakan kegiatan Penulisan Akademik dengan tema “Logic, Framework and Tools” secara daring. Kegiatan yang berlangsung kurang lebih dua jam ini, dibawakan oleh Narasumber yang merupakan seorang peneliti dari Universitas Gadjah Mada, Sri Harjanto Adi Pamungkas, MPA. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan penulisan sesuai dengan kaidah akademik.

Secara garis besar, Sri Harjanto menjelaskan bahwa penulisan akademik meliputi beberapa gaya diantaranya yaitu penulisan popular dan penulisan ilmiah. Teknik penulisan memiliki beberapa step seperti halnya menulis manuskrip bersadarkan template dari penerbit kemudian submit naskah sampai dengan proses review, editing dan yang terakhir adalah publikasi. Terdapat beberapa kanal website alternatif yang bisa digunakan untuk menerbitkan penulisan akademik diantaranya yaitu nationally-indexed journal, mass media, government report, international institution & NGO report dan Internationally-indexed journal.

 Penulisan akademik memiliki tahapan yang lebih spesifik sehingga memiliki ketentuan yang wajib dipahami. Pertama adalah pengenalan riset yang berisi definisi masalah, kebaharuan dan urgensi penelitian. Penelitian dapat dikatakan urgent atau penting dilihat dari permasalahan yang muncul dari kehidupan sehari-hari ataupun dari berbagai macam kondisi. Sumber masalah penelitian dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yakni formal dan non formal. Nonformal diidentifikasi dengan latar belakang pengalaman seseorang ataupun fenomena yang terjadi sehingga dijadikan masalah penelitian. Sedangkan formal yaitu permasalahan dapat ditemukan dari rekomedasi penelitian lain sehingga bertujuan untuk memperkaya teori pada penelitian yang akan dikaji.

Kedua mengenai studi literatur atau pustaka; berisi kajian teoritis atau landasan Pustaka. Studi literatur bertujuan sebagai bahan bacaan terkait hubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Tahap ini menjelaskan bagaimana seharusnya penggunaan studi literatur digunakan dalam penulisan. Pertama yaitu penggunaan Why/Mengapa untuk mencari topik, metode dan pendekatan dalam penulisan ilmiah. Kedua yaitu penggunaan How/Bagaimana untuk mencari tahu hubungan teori dan masalah yang akan dikaji secara keseluruhan. Melalui studi literatur ini, penulis akademik dapat melakukan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan penelaahan terhadap buku, literatur serta berbagai sumber berita yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

Ketiga mengenai metode yang berisi desain penelitian dan metode yang digunakan. Pada tahapan ini, penulisan akademik harus mengacu pada metode yang digunakan untuk membuktikan validitas data yang tekumpul. Metodologi merupakan alat yang digunakan penulis akademik untuk memecahkan suatu permasalahan menggunaan beberapa tahapan, diantaranya research design (gambaran penelitian), research procedures (tahapan penelitian), kind of data (pemilihan data yang akan digunakan dalam penulisan akademik), serta human subjective review (keberpihakan penulis). Hubungan metode dengan teori sebagaimana dijelaskan oleh Sri Harjanto bahwa keduanya memiliki hubungan untuk memecahkan masalah sehingga dapat memberikan kesimpulan penelitian yang tepat.

Keempat mengenai preliminary data yang menjelaskan informasi terhadap metodologi yang digunakan penulis akademik di dalam tulisannya. Singkatnya, setelah metode dan teori dijelaskan maka penulis akademik menjelaskan hubungan metode, teori dan pemecahan masalah yang sedang ditulis. Berikutnya, dalam tahapan ini penulis akademik menjelaskan mengenai evidence of importance yaitu temuan-temuan masalah yang sedang diteliti sehingga dapat dilakukan preliminary findings atau mengerucutkan penemuan-penemuan masalah yang ditemukan menjadi lebih focus. Setelah itu tahapan terakhirnya adalah important categories & relationships untuk menyaring bukti-bukti penemuan masalah dan hubungannya dengan teori dan metodologi yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Tahapan kelima, statement of limitations merupakan tahapan penulisan akademik menjelaskan tentang kelemahan dari penelitian yang ditulis, serta memberikan alternatif penelitian lain yang memiliki pemecahan metode atau teori yang berbeda. Kemudian, penulis di tahapan ini pula penulis akademik dapat memberikan pandangan tentang keberlanjutan penelitian ini sebagai hasil outcome untuk kedepannya.

Tahapan terakhir adalah conclusion atau Kesimpulan. Tahapan ini merupakan pamungkas dari proses penulisan akademik yang sebaiknya menyertakan 2W+1H (What, Why dan How) sebagai cara untuk menemukan benang merah dalam pemecahan masalah penelitian. Setelah itu, penulisan menyertakan seberapa penting dan besarnya kontribusi penelitian sebagai pengembangan ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas.

Dari penjelasan keenam tahapan diatas, dapat disimpulkan bahwa sebelum memulai menulis akademik diharuskan untuk memahami beberapa hal, diantara yaitu desk study, database dan news indexes. Ketiga poin penting ini dapat dijadikan rules pada penulisan akademik. Sebagai contoh, penulis mengambil topik permasalahan mengenai permasalahan infrastruktur di Desa X, maka permasalahan yang dapat diambil yaitu pembangunan mangkrak. Selanjutnya mencari permasalahan penelitian dengan beberapa pertanyaan seperti kesesuaian implementasi kebijakan di lapangan ataukah advokasi yang tidak berjalan dengan baik. Oleh sebab itu dengan pelatihan penulisan akademik ini seyogyanya dapat memberikan pengetahuan dan kecakapan khususnya bagi anggota CORNERS dalam menulis penulisan ilmiah secara konsisten.

Referensi:

Materi Presentasi: 

Scientific Writing: Logic, Framework and Tools. Sri Harjanto Adi Pamungkas, MPA. Researcher at UGM and Lecturer Canditate at UI (Minggu, 28 April 2024)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *