Mengkaji Lebih Lanjut Metode Pembelajaran Single, Double dan Triple Loop Learning dalam Program Pemberdayaan Masyarakat
Konsep teori pembelajaran dikenal sejak tahun 1900-an yang dikembangkan oleh Frederick Taylor melalui teori manajemen ilmiah atau scientific management. Menurut Tompkins (2023) teori organisasi merupakan studi yang membahas tentang bagaimana dan mengapa organisasi dilakukan. Jones (2007) menambahkan bahwa teori organisasi membahas tentang bagaimana organisasi bekerja dan berpengaruh bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Adanya perkembangan dalam dimensi ilmu pengetahuan memberikan pengaruh pada setiap aspek pembelajaran yang dilakukan, perubahan-perubahan yang sifatnya dinamis contohnya, merupakan bentuk dari dimensi pembelajaran yang semakin maju dan berkembang.
Perubahan tersebut dapat kita lihat dari berbagai segi. Antara lain perkembangan di bidang artificial intelligence yang memudahkan manusia dalam berbagai pekerjaan, inovasi energi terbarukan yang menjadi tenaga alternatif dan memiliki pangsa tersendiri serta perubahan pencatatan transaksi dalam sistem blockchain. Keseluruhan contoh tersebut disebut sebagai penyesuaian dalam budaya pembelajaran yang terus berkembang. Organisasi pembelajaran (learning organization) merupakan konsep yang di gagas oleh Senge (1990). Menurut Gavin (1993) terdapat 5 ciri dalam organisasi pembelajaran sebagai berikut:
- Penyelesaian masalah secara sistematis
- Melakukan uji coba
- Belajar dari pengalaman masa lalu
- Belajar dari sumber lain
- Membagi ilmu pengetahuan
Proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Senge (2006) adalah proses yang berkaitan dengan peningkatan kapasitas pada sesuatu yang sebelumnya tidak ada atau belum tercipta.
Untuk memahami dimensi pembelajaran secara bertingkat dikenal beberapa istilah single-loop learning, double-loop learning dan triple-loop learning yang masing-masing memiliki kapasitas dan capaian yang berbeda-beda. Teori yang dikembangkan oleh Chris Argyris dan Donald Schon dalam teori organisasi dan pembelajaran organisasi mengkategorisasikan dalam tiga jenis pembelajaran yang mencakup:
- Single-loop learning: Pembelajaran yang berupaya mengatasi permasalahan dengan cara merubah tindakan dan strategi tanpa meninjau ulang nilai dasar dari pembelajaran. Contohnya: kegiatan pelatihan keterampilan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap sasaran audiens. Pada dimensi ini hanya fokus pada realisasi kegiatan yang dilaksanakan tanpa adanya intervensi lebih lanjut.
- Double-loop learning: Pembelajaran yang berfokus pada perubahan dan strategi, disertai dengan evaluasi terhadap asumsi yang berkaitan dengan tindakan. Contohnya: Proses intervensi yang dilakukan terhadap hasil pelatihan keterampilan yang sebelumnya dilaksanakan dengan meninjau ulang pemahaman dari audiens dan melakukan evaluasi terhadap target sasaran perubahan berdasarkan parameter keberhasilan yang ditentukan.
- Triple-loop learning: Pembelajaran yang menekankan pada tahapan evaluasi yang lebih mendalam terhadap nilai, prinsip dan asumsi dari sebuah pembelajaran. Contohnya: Pelaksanaan evaluasi pelatihan yang di dasarkan pada parameter perubahan perilaku, dampak dari pelatihan yang dilakukan serta tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran yang mengarah pada penilaian dari target kemandirian yang menjadi tujuan yang diharapkan. Lebih lanjut, Borzsoni dan Hunter mengaitkan proses pembelajaran pada tiga aspek yang saling berhubungan antara lain budaya, perilaku organisasi dan tingkatan pembelajaran.
Melihat dimensi perubahan yang telah dijelaskan diatas, masing-masing metode pembelajaran memiliki ciri dan target pencapaian yang tidak sama bergantung pada sasaran pembelajaran yang dilaksanakan. Single-loop learning merujuk pada simbol, organisasi dan perilaku yang dilakukan sebagai proses pembelajaran atau mendukung adanya perubahan yang dikehendaki. Berbeda dengan double-loop learning yang berkaitan dengan sikap dan nilai-nilai yang ditunjukkan dari budaya organisasi dan perilaku dalam organisasi. Sedangkan, triple–loop learning ditunjukkan pada implikasi atau evaluasi kegiatan yang transformatif dan mendalam.
Referensi
Borzsony, P., & Hunter, K. (1996). Becoming a learning organization through partnership. The Learning Organization, 3(1), 22-30.
Burnes, B. (2004). Managing change: A strategic approach to organisational dynamics. Pearson Education.
Drew, S. A., & Smith, P. A. (1995). The learning organization:“change proofing” andstrategy. The learning organization, 2(1), 4-14.
Garvin, D. A.(1993). Building a learning organization. Harvard Business Review, 71(4), 378-391.
Jones, G. R. (2013). Organizational theory, design, and change. Pearson.
Senge, P. M. (2006). The fifth discipline: The art and practice of the learning organization. Broadway Business.
Senge, P (1990). Peter Senge and the learning organization. Dimension, 14
Tompkins, J. R. (2023). Organization theory and public management. Waveland Press.